Postingan

Kegiatan Belajar 9 PKSM - Pengapian Elektronik (CDI)

Gambar
  SISTEM PENGAPIAN ELEKTRONIK (CDI)   Sistem pengapian berfungsi menghasilkan percikan bunga api pada busi pada saat yang tepat untuk membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam silinder. Seperti yang kita ketahui bahwa sistem pengapian konvensional menggunakan gerakan mekanik kontak platina untuk menghubung dan memutus arus primer, maka kontak platina mudah sekali aus dan memerlukan penyetelan/perbaikan dan penggantian setiap periode tertentu. Hal ini merupakan kelemahan mencolok dari sistem pengapian konvensional. Dalam perkembangannya, ditemukan sistem pengapian elektronik sebagai penyempurna sistem pengapian. Salah satu sistem pengapian elektronik yang populer adalah sistem pengapian CDI (Capacitor Discharge Ignition). Sistem pengapian CDI merupakan system pengapian elektronik yang bekerja dengan memanfaatkan pengisian (charge) dan pengosongan (discharge) muatan kapasitor. Proses pengisian dan pengosongan muatan kapasitor dioperasikan oleh saklar elektronik seperti halny

Kegiatan Belajar 8 PKSM - Pemeriksaan, perawatan, perbaikan dan penyetelan system pengapian konvensional sepeda motor (AC dan DC)

Gambar
Pemeriksaan, perawatan, perbaikan dan penyetelan system pengapian konvensional sepeda motor (AC dan DC) 1)       Pemeriksaan alternator (kumparan pembangkit/stator dan magnet/rotor) a.        Pemeriksaan tahanan kumparan pembangkit/stator Pemeriksaan dapat dilakukan dalam keadaan stator tetap terpasang. Pemeriksaan dilakukan melalui konektor terminal alternator (atau dapat pula pada konektor rectifier/regulator), dengan menggunakan ohm meter.   Posisi Kabel/Konektor Stator Alternator   Posisi pemeriksaan tahanan/kontinuitas kumparan stator alternator menggunakan Ohm meter dapat dilihat pada gambar di bawah ini.   Pemeriksaan Kumparan Stator Alternator   b.        Pemeriksaan magnet/rotor secara visual (keretakan, kotoran, kondisi pasak/spie pada poros engkol). 2)       Pemeriksaan dan perawatan baterai, a)        Memeriksa jumlah cairan baterai. Permukaan cairan baterai harus berada di antara batas atas dan batas bawah. Apabila cairan baterai berkurang, tambahka

Kegiatan Belajar 6 PKSM - Sistem Pengapian Konvensional

Gambar
  Sistem Pengapian Konvensional (Magnet/AC dan Baterai/DC)   1) Sistem Pengapian Magnet Konvensional (AC) Sumber tegangan didapat dari alternator (kumparan pembangkit dan magnet), sehingga arus yang digunakan merupakan arus bolak-balik (AC). a) Komponen Sistem Pengapian Magnet Konvensional (1)   Alternator (Kumparan Pembangkit dan Magnet), berfungsi untuk mengubah energi mekanis yang didapatkan dari putaran mesin menjadi tenaga listrik (AC). (2)   Kunci Kontak , berfungsi sebagai saklar utama untuk menghubung dan memutus (On-Off) rangkaian kelistrikan sepeda motor. (3)   Kumparan Pengapian , berfungsi untuk menaikkan tegangan yang diterima dari sumber tegangan (alternator) menjadi tegangan tinggi yang diperlukan untuk pengapian. (4)   Kontak Platina , berfungsi sebagai saklar rangkaian primer pengapian, menghubungkan dan memutuskan arus listrik yang mengalir melalui kumparan primer pada kumparan pengapian untuk menghasilkan arus listrik tegangan tinggi pada kumparan sek

Kegiatan Belajar 5 PKSM: Sistem Pengapian Konvensional

Gambar
A.        Sistem Pengapian Sepeda Motor System pengapian pada motor bensin digunakan untuk membakar campuran bahan bakar dan udara dengan percikan api dari busi dengan waktu ( timing ) yang telah ditentukan. Saat memeciknya api dari busi sampai membakar bahan bakar inilah disebut pengapian. Waktu ( timing ) pengapian yang tepat dapat mempengaruhi peforma dari sebuah kendaraan. Hal ini dikarenakan energi yang dihasilkan dari pembakaran udara dan bahan bakar cukup optimal sehingga bahan bakar dan udara dapat terbakar sempurna. Sebaliknya, jika pembakaran tidak tepat waktunya ( timing ) maka energi yang dihasilkan tidak akan optimal.   B.        Klasifikasi Sistem Pengapian Menurut sumber tegangannya, sistem pengapian dibedakan menjadi dua macam, yaitu : sistem pengapian baterai (DC) dan system pengapian magnet (AC). Adapun dalam perkembangannya system pengapian berkembang menjadi dua sistem, yaitu: 1.         Sistem Pengapian Konvensional (Platina) 2.         Sistem Pengapian Elektronik