Lubricant automotive, kinematic and absolute viscosity part 1
Halo sobat, dalam pertemuan kali ini saya ingin berbagi tentang lubricant automotive, atau lebih dikenal dengan pelumasan kendaraan. Tentunya ada sintag yang berurutan untuk mempelajarinya, langsung saja ya penjelasannya..
Deskripsi singkat: sifat-sifat pelumas dan metode pengujiannya
Learning outcome: siswa dapat menjelaskan macam-macam sifat yang dimiliki oleh pelumas dan bagaimana pengujiannya dilakukan
relevansi: siswa dapat melaksanakan prosedur pelumasan yang efektif pada suatu unit alat berat
Deskripsi singkat: sifat-sifat pelumas dan metode pengujiannya
Learning outcome: siswa dapat menjelaskan macam-macam sifat yang dimiliki oleh pelumas dan bagaimana pengujiannya dilakukan
relevansi: siswa dapat melaksanakan prosedur pelumasan yang efektif pada suatu unit alat berat
Sifat Pelumas dan Metode Pengujiannya
Viscosity
Defisisi dari viskositas adalah sebuah ukuran penolakan cairan terhadap perubahan bentuk di bawah tekanan geser atau penolakan cairan terhadap penuangan. Berdasarkan cara pengukurannya, viskositas dibagi menjadi dua cara pandang:
- Kinematic viscosity
- Absolute viscosity
1. Kinematic viscosity
Yang dimaksud dengan viskositas kinematik adalah ukuran
rata-rata yang menunjukkan penolakan cairan terhadap penuangan / terhadap mengalirnya suatu fluida. Sedangkan definisi umumnya adalah kental atau encernya suatu fluida yang
diukur dengan
parameter waktu alir suatu fluida dari titik A ke titik A’.
Viskositas kinematik @ T°C = t x K
Satuan = cSt (centistokes) dengan
t = waktu alir,
K = konstanta labu,
T = temperature pengukuran
2. Absolute viscosity
Yang dimaksud dengan viskositas
absolute adalah ukuran penolakan cairan terhadap perubahan bentuk dibawah tegangan geser, dan perbandingan tegangan geser dengan perubahan kecepatan terhadap perubahan ketebalan pelumas.
Gambar. absolute viscosity
Hubungan antara viskositas kinematik dengan viskositas
absolute dapat ditunjukkan dengan
diagram berikut ini :
Gambar. hubungan kkinematic dan absolute viscosity
3. Index Viscosity
Yang
dimaksud dengan viskositas
index adalah besarnya angka atau
index yang menunjukkan ketahanan perubahan viskositas pelumas terhadap perubahan
temperature.
Jika angka viskositas indexnya besar, pengaruh perubahan temperature terhadap perubahan viskositasnya rendah (stabil). Sedangkan jika angka viskositas indexnya kecil, maka pengaruh perubahan
temperature terhadap perubahan viskositasnya tinggi (labil)
Standard temperature yang digunakan untuk mengukur viskositas
index adalah 40°C
dan
100°C. pelumas yang
mempunyai viskositas
index tinggi tidak banyak mengalami perubahan. Metode perhitungan viskositas
index berdasarkan ASTM
D2270 (IP 226)
berikut grafik pengaruh viskositas index pada pelumas
Gambar. grafik pengaruh index viscosity pada pelumas
- SAE 10 lebih encer dibanding SAE 40
- SAE 50 lebih kental dibanding SAE 40
- SAE 10W-40 lebih encer dibanding SAE 40 pada temperatur rendah
- SAE 10W-40 sama encer dibanding SAE 40 pada temperatur tinggi
kode W(winter) sebagai indikasi kekentalan pada temperatur rendah. Artinya SAE
10W-40 lebih mudah untuk
starting daripada SAE
40, dan SAE
10W-40 berarti memiliki viskositas
index yang lebih tinggi daripada SAE
40.
4. Menentukan index viscosity
Berikut ini rumus untuk menghitung viskositas kinematik pada
temperature 40°C dan
100°C. untuk index viscosity <100:
dimana:
L = harga viskositas kinematik dasar, pada 40°C
H = harga viskositas kinematik dasar , pada 100°C
U = V40 : viskositas kinematik pada 40°C (cSt)
sedangkan untuk index viscosity >100:
dimana:
Y = V100 : viskositas kinematik pada 100°C (cSt)
N = eksponen
H = harga viskositas kinematik dasar pada 100°C
U = viskositas kinematik pada 40°C (cSt)
#########################################
sementara segitu dulu ya, untuk lebih lanjut akan saya posting dilain waktu :)
Komentar